Sekolahku yang kucinta, sekolahku yang kubanggakan..
Sekolah yang telah membuatku merasaka suka duka dalam kehidupan..
Suka duka dalam bersahabat,berteman, suka duka dalam hal asmara..
Cinta yang bersemi kepada teman,sahabat, guru dan orang yang tersayang di SMKN 29 PENERBANGAN JAKARTA..
Kini usiamu semakin matang, diusiamu yg ke 61 tahun..
Telah banyak menciptakan generasi-generasi hebat dan sukses..
Tercipta banyak manusia-manusia yang memiliki kompetensi yang luar biasa..
Terima kasih sekolahku,guruku dan kawan-kawan STM KAPAL 616 BLOK M atas kebersamaan dan kisah yang indah dan lucu..
Semoga canda tawa ini akan terus tercipta kepada adik-adik penerus kita nanti..
Hidup dan jayalah selalu sekolahku STM PENERBANGAN BLOK M..
TETAPLAH TAMPIL MENAWAN DENGAN SEGALA PRESTASIMU..
Sabtu, 27 September 2014
HUT STM PENERBANGAN 616 BLOK M
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Mantabb
BalasHapusUniversitas Bung Karno (UBK) Jakarta
BalasHapusLarangan Mempersulit Orang Lain
وَعَنْ أَبِي صِرْمَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ ضَارَّ مُسْلِمًا ضَارَّهُ اَلله وَمَنْ شَاقَّ مُسَلِّمًا شَقَّ اَللَّهُ عَلَيْهِ، أَخْرَجَهُ أَبُو دَاوُدَ وَاَلتِّرْمِذِيُّ وَحَسَّنَهُ.
Dari Abi Shirmah radhiallahu ‘anhu beliau berkata, Rasulullah ﷺ bersabda, “Barang siapa yang memberi kemudaratan kepada seorang muslim, maka Allah akan memberi kemudaratan kepadanya, barang siapa yang merepotkan (menyusahkan) seorang muslim maka Allah akan menyusahkan dia.” ([1])
Makna Hadits
Tidak diragukan lagi bahwasanya makna dari hadits ini adalah benar, terdapat hadits-hadits lain yang menguatkan makna dari hadits ini. Seperti dalam sebuah hadits yang sahih, Nabi ﷺ pernah berdoa,
اَللَّهُمَّ مَنْ وَلِيَ مِنْ أَمْرِ أُمَّتِي شَيْئًا فَشَقَّ عَلَيْهِ فَاشْقُقْ عَلَيْهِ
“Ya Allah, barang siapa yang mengurusi urusan umatku kemudian dia merepotkan umatku maka susahkanlah dia.” ([2])
Hadits ini menunjukkan dua kaidah penting dalam syariat Islam, yaitu:
Balasan sesuai dengan jenis perbuatan baik berupa kebaikan maupun keburukan (اَلْجَزَاءُ مُمَاثِلٌ لِلْعَمَلِ مِنْ جِنْسِهِ فِي الْخَيْرِ وَالشَّرِّ )
Inilah hikmah yang ditetapkan oleh Allah ﷻ, Allah memberikan balasan sesuai dengan apa yang dilakukan oleh seorang hamba. Barang siapa melakukan amalan yang dicintai oleh Allah, maka Allah akan mencintainya pula. Barang siapa memudahkan urusan seorang muslim maka Allah akan mudahkan urusannya di dunia maupun di akhirat. Barang siapa yang menghilangkan penderitaan seorang muslim maka Allah akan menghilangkan penderitaannya di dunia dan di akhirat. Barang siapa membantu untuk memenuhi kebutuhan saudaranya maka Allah akan membantu untuk memenuhi kebutuhannya.
Sebaliknya dalam keburukan pun demikian. Barang siapa melakukan amalan yang dibenci oleh Allah maka Allah akan membencinya. Barang siapa memberi kemudaratan kepada seorang muslim maka Allah akan memberikan kemudaratan kepadanya. Barang siapa membuat makar, maka Allah akan membuat makar kepada dia. Barang siapa membuat susah dan menimbulkan kesulitan bagi saudaranya maka Allah akan membuat dia ikut susah.
Kemudaratan harus dihilangkan (الضَّرَرُ يُزَالُ)
Kaidah ini sesuai dengan hadits bahwasanya Rasulullah ﷺ bersabda,
لا ضَرَرَ وَلا ضِرَارَ
“Tidak boleh memberi kemudaratan sama sekali baik memberi kemudaratan kepada diri sendiri ataupun kepada orang lain.” ([3])
جَرَاحَاتُ السِّنَانِ لَهَا الْتِئَامُ وَلَا يَلْتَامُ مَا جَرَحَ اللِّسَانُ
“Luka yang disebabkan sayatan pedang masih bisa diperbaiki (bisa sembuh) akan tetapi luka yang disebabkan oleh sayatan lisan susah untuk disembuhkan.” ([4])
Oleh karena itu, semua kemudaratan kepada orang lain apa pun bentuknya dilarang dalam syariat. Demikian juga Rasulullah ﷺ bersabda dalam hadits ini bahwa barang siapa yang memberatkan seorang muslim maka dia akan diberi keberatan (kesulitan) juga oleh Allah ﷻ. Hal seperti ini banyak terjadi di instansi-instansi pemerintahan yang berkaitan dengan urusan orang banyak. Jika dia sengaja merepotkan rakyat maka dia akan mendapat kerepotan dari Allah di dunia maupun di akhirat. Oleh karena itu, hendaknya dia berusaha untuk bekerja dengan baik dan maksimal demi kemaslahatan kaum muslimin.
~~~~~~~ °°° 🌹🌹🌹 °°° ~~~~~~~
•• ¢ell ••
STM/SMA NGERI
BOENDA-KANDOENK ALL BASE
KING OF JAKSEL
(BHEKHA 680616063)
Doa Berhubungan Intim yang Diajarkan Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani
BalasHapusDoa Berhubungan Intim...
Sebelum melakukan hubungan intim, suami dan istri hendaknya berdoa.
Sebelum melakukan hubungan intim, suami dan istri hendaknya berdoa sebagai berikut:
بِسْمِ اللهِ اَللَّهُمَّ جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ وَجَنِّبِ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا
Bismillahi Allahumma jannibna as-syaithana wa jannibi as-syathana maa razaqtana
Artinya: “Dengan menyebut asma Allah, Ya Allah jauhkanlah kami dari setan dan jauhkanlah setan dari anak yang engkau rezekikan kepada kami.”
Setelah berhubungan intim dianjurkan memuji Allah atas nikmat dan karunia-Nya. Selain itu dianjurkan berdoa setelah berhubungan intim sebagaimana diajarkan Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani
بِسْمِ اللهِ الحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ خَلَقَ مِنَ المَاءِ بَشَرًا فَجَعَلَهُ نَسَبًا وَصَهْرًا وَكَانَ رَبُّكَ قَدِيْرًا
Bismillahi Alhamdulillâhilladzî khala minal mâ’i basyarâ, faja‘lahû nasaban wa shahrâ, wa kâna rabbuka qadîrâ.
Artinya, “Dengan nama Allah, segala puji bagi-Nya yang telah menciptakan manusia dari air, lalu menjadikannya sebagai keturunan dan kekerabatan. Tuhanmu maha kuasa.”
13 Manfaat Seks Bagi Kesehatan Usai Menikah
Manfaat Sex:
1. Membantu menjaga sistem kekebalan tubuh
2. Menngurangi stres
3. Membakar kalori
4. Meningkatkan libido
5. Meningkatkan kontrol kandung kemih
6. Menurunkan tekanan darah
7. Terlihat lebih muda
8. Kualitas tidur lebih baik
9. Panjang umur
10. Meningkatkan kepercayaan diri dan memperbaiki suasana hati
11. Mencegah Preeklampsia
12. Meningkatkan indra penciuman
13. Meningkatkan kontrol kandung kemih
onani atau masturbasi (suatu upaya untuk mengeluarkan sperma dan menggapai orgasme dengan cara merangsang alat kelamin).
Cara onani atau masturbasi agaknya relatif lebih mudah dilakukan karena tidak selalu membutuhkan bantuan orang lain. Oleh karena itu, dalam kenyataannya onani atau masturbasi banyak dilakukan oleh mereka yang tengah mengalami puncak nafsu seksual, sementara pasangannya (istri atau suami) tidak ada di tempat bagi yang telah melangsungkan pernikahan. Onani juga dilakukan oleh para remaja yang tidak mampu mengendalikan dorongan seksualnya, sementara istri atau suami tidak punya. Terkait dengan remaja ini, konon hampir setiap remaja diduga pernah melakukan onani atau masturbasi, baik sembunyi-sembunyi (sirriyah) maupun terang-terangan (‘alaniyah).
Dalam pandangan psiko-seksiologis, onani atau masturbasi tentu bisa dipahami, bahkan mungkin bisa dinilai wajar-wajar saja sebagai salah satu bentuk penyaluran seksual alternatif--selagi tidak berlebihan. Tetapi tidak dalam pandangan agama, karena secara normatif agama memiliki tata aturannya sendiri. Islam, misalnya, mempunyai ajaran perkawinan dan berbagai etikanya dalam hubungan seksual. Di dalam kitab-kitab fiqh Islam selalu disisakan ruangan untuk pembahasan ini. Tetapi pada umumnya onani atau masturbasi dibahas secara singkat oleh karena dianggap sebagai bagian dari bentuk ketidakwajaran penyaluran seksual.